Sabtu, 03 April 2010

Senjata Puji-pujian

Andien adalah gadis muda yang bersemangat.
Sejak mengenal Tuhan, dari mulutnya senantiasa
mengalun puji-pujian kepada Tuhan.
Setiap pagi, dengan muka berseri-seri disertai senandung pujian dari mulutnya ia berangkat ke sekolah. Hal itu setiap hari dilakukannya karena ia merasa setiap pagi Tuhan memberikan berkat dan anugerah-Nya. Tanpa sadar, seorang ibu yang tinggal di samping rumahnya sering memperhatikan kebiasaannya sekaligus bertanya-tanya mengapa Andien sangat menikmati hidupnya sementara dirinya senantiasa dipenuhi kekuatiran. Hari-hari ibu ini pun terasa berat dan ia tidak bisa menikmatinya. Karena tidak tahan, akhirnya ia mengundang Andien ke rumahnya sambil bertanya mengenai rahasia keceriaan Andien selama ini, dan akhirnya ibu ini pun memutuskan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya secara pribadi.

Puji-pujian adalah salah satu senjata dahsyat yang Tuhan berikan bagi orang percaya untuk menjalani kehidupan yang semakin berat ini. Paulus dan Silas mengalami kuasa dari puji-pujian saat berada dalam penjara di Filipi.

Belenggu-belenggu terlepas, pintu-pintu penjara terbuka, dan akhirnya keselamatan juga terjadi pada kepala penjara dan seisi rumahnya. Padahal, pada waktu itu kondisi mereka tidak memungkinkan untuk memuji Tuhan. Biasanya, orang yang mengalami siksaan akan lebih mudah mengutuki Allah, bersungut-sungut dan memilih untuk tidak bersyukur kepada Tuhan. Di tengah keadaan yang semakin sulit, pintupintu berkat yang tertutup, belenggu-belenggu dosa yang mengikat, ada banyak orang menanggalkan jubah pujian dari hidup mereka. Memang, bukan hal yang mudah untuk tetap memuji Tuhan, terutama saat keadaan lebih memungkinkan untuk kita bersungut-sungut dan menumpahkan kekecewaan kita kepada Tuhan. Tapi, hal itu bukanlah hal yang mustahil juga untuk dilakukan.

Hari ini, seperti Andien, Rasul Paulus, dan Silas mengalami kuasa puji-pujian, biarlah kita juga mengalami hal yang sama dalam hidup kita. Mulailah hari ini dengan menaikkan ucapan syukur dan pujian kita bagi Allah, dan miliki tekad untuk tetap memuji Tuhan apa pun yang kita alami sepanjang hari ini. Mari kita buka hari ini dengan puji-pujian.

Sumber: Renungan Pagi, April 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komik