Sabtu, 26 Desember 2009

Misteri NATAL : Natal Perayaan orang Kafir ?


Orang-orang Kristen yang sengaja menolak perayaan natal terkadang sok over confindence “terlalu sombong” merasa diri tahu Alkitab akibatnya terlalu apriory yang menjurus ke arogansi diri yang selalu under istimate terhadap mereka yang merayakan Natal lalu di vonis sesat dan tidak Alkitabiah. Tunggu dulu mari kita cermati Alkitab dengan seksama teliti dan cermat dalam menganalisa secara obyektif, jangan labil dan sok-sok an rohani seolah-olah paling hebat sendiri! Roh Kudus itu tahu menghormati pendapat orang tanpa vonis sesat kecuali menolak Yesus sebagai Tuhan!
Alasan paling populer bagi mereka yang tidak merayakan adalah pertama-tama bahwa Alkitab tidak menyuruh merayakan dan alasan yang kedua sejarah Natal berasal dari dunia kafir! Asal Mula Peringatan Hari Natal Peringatan hari kelahiran Yesus tidak pernah menjadi perintah Kristus untuk dilakukan. Malah, dalam Perjanjian Lama, diceritakan bahwa orang kafir lah (anak Firaun) yang melakukan peringatan hari kelahiran. Cerita dari Perjanjian Baru tidak pernah menyebutkan adanya perayaan hari kelahiran Yesus dilakukan oleh gereja awal. Dengan demikian, peringatan natal adalah murni gerakan dari manusia.
Gereja pertama memang cukup mengabaikan kisah kelahiran Yesus Kristus. Mereka sibuk akan perintisan gereja pertama disamping itu panen jiwa-jiwa yang bertobat kurang perawatan lagi pula para rasul lagi tergila-gila akan mujizat. Mereka melakukan pelayanan mujizat dan tidak pernah sedikitpun mengingat perayaan Natal. Untuk merayakan natal butuh dana Para rasul hidup dalam keserdahanaan tidak mungkin mengadakan suatau perayaan tertentu jangankan Natal Perayaan Paskahpun tidak begitu terdengar!

Sejarah Natal


Dalam tradisi Romawi pra-Kristen, peringatan bagi dewa pertanian Saturnus jatuh pada suatu pekan di bulan Desember dengan puncak peringatannya pada hari titik balik musim dingin (winter solstice) yang jatuh pada tanggal 25 Desember dalam Kalender Julian. Peringatan yang disebut Saturnalia tersebut merupakan tradisi sosial utama bagi bangsa Romawi. Agar orang-orang Romawi dapat menganut agama Kristen tanpa meninggalkan tradisi mereka sendiri. Paus Julius I memutuskan pada tahun 350 bahwa kelahiran Yesus diperingati pada tanggal yang sama. Pendapat lain mengatakan bahwa hari Natal ditetapkan jatuh pada tanggal 25 Desember pada abad ke 4 oleh Kaisar Kristen pertama Romawi Flavius Valerius Contantinus. Tanggal 25 Desember tersebut dipilih sebagai Natal karena bertepatan dengan kelahiran Dewa Matahari (Sol Invictus) yang disembah oleh bangsa Romawi. Ada kemungkinan juga bahwa Sol Invictus ini disembah oleh Kaisar Constantinus, karena Kaisar ini tidak penah melakukan baptisan sebagai tanda menganut ajaran Kristen selama hidupnya dan kemungkinan bahwa ia dibaptis di depan publik hanya setelah menjadi mayat. Sebelumnya, orang-orang Kristen memperingati hari Natal pada tanggal 6 Januari. Tanggal ini masih dipakai sebagai sebagai hari Natal oleh orang-orang Kristen di Eropa Timur (Gereja Ortodoks). Oleh orang-orang Jerman, hari ini kala itu sudah diperingati sebagai hari terpendek dan malam terpanjang. Karena itu dalam bahasa Jerman; hari Natal masih disebut Weihnachten

Sumber Kekafiran

Sampai sekarang belum ada suatu peristiwa yang bisa menyatukan orang Kristen untuk merayakan kelahiran Kristus secara serentak baik dalam tanggal tertentu atau bulan tertentu kecuali sejarah yang telah menyatukannya.
Walaupun sejarah tersebut tidak bersumber dari Alkitab namun tidak menambahi atau mengurangi kebenaran dalam Firman Tuhan. Sebaliknya melalui perayaan orang kafir itu nama Tuhan ditinggikan dan merupakan kesempatan memperkenalkan Yesus kepada orang-orang yang merayakan natal!
Apakah orang Kristen harus menganggap bahwa perayaan tersebut adalah konsep kafir? Konsep apakah yang ada di benak orang-orang Kristen ketika meryakan natal? adakah mereka merayakan dewa matahari atau dewa pertanian atau Yesus Kristus Allah yang telah berinkarnasi menjadi manusia ?
Naif sekali bahkan fatal bila ketika Natal dirayakan maka di sana ada dewa matahari atau dewa pertanian. Tidak akan pernah terbesit sekalipun dalam benak orang percaya ketika mereka menyayikan lagu malam kudus di sana ada dewa matahari!
Tuhan sering kali memakai kebudayaan kafir menjadi sebuah kebenaran umum yang terkadang masuk dalam lingkungan Kristen. Ambil saja contoh orang-orang kafir selalu mempersembahkan anak sulungnya untuk dewa sesembahan mereka dengan membakarnya maka Tuhan memakai buah sulung ini untuk kebenaran yang utama yakni buah sulung hanya milik Tuhan (Neh 10:35; Yeh 44:30)
Perpuluhanpun sebenarnya dari kebudayaan Kanaan yang diadopsi untuk bangsa Israel (Mal 3:10) . Kata Elohim sendiri sebenarnya juga dipakai oleh dewa-dewa Kanaan yakni El yang berarti Tuhan. Jangan beralasan semua itu perjanjian lama sebab Perjanjian barupun dapat dilihat banyak peristiwa yang berasal dari luar kebudayaan Kristen. Ambil contoh saja baptisan air. Sebelum Yesus ada baptisan telah dilakukan oleh orang Yahudi bagi mereka yang mau menjadi warga orang Yahudi harus dibaptis. Alkitab memakai ini sebagai simbol pertobatan menjadi anggota kerajaan Allah.
Tuhan ingin menunjukkan perayaan-perayaan kafir itu sebenarnya tidak harus ditujukan kepada berhala melainkan harus kepada Tuhan yang benar sehingga harus disadari semua sejarah dan peristiwa dunia ini sebenarnya milik Tuhan. Hanya iblis yang telah membelokkan untuk pemujaan dirinya sendiri yang termanifes melalui penyembahan berhala, patung, dewa matahari dan masih segudang lainnya.
Mengapa orang tidak memahami kematian Kristuspun bukan kematian istimewa bahkan kematian dengan cara yang kafir, mati terkutuk di atas salib (Gal 3:13). Kematian itu tidak layak bagi seorang yang bernama Kristus. Kematian para penjahat dan perampok berkaliber internasional yang layak mengalami hal tersebut.
Allah mengubah dari hal yang paling terkutuk bagi dunia ini menjadi keselamatan bagi orang percaya. Mengapa orang tidak mengatakan bahwa kematian Yesus adalah kematian yang tidak wajar, jadi bila orang merayakan Paskah berarti merayakan kematian yang terkutuk? Orang orang harus konsekwen!
Yang pasti Natal adalah peristiwa sejarah yang riil bukan rekayasa manusia melainkan karya Allah terbesar bagi manusia sebab Allah telah merubah dirinya dari yang Roh menjadi manusia yang berpribadi didalam Yesus Kristus!
Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (1Yohanes 4:9-10).
Natal yang terpisah dari Paskah akan menjadi perayaan kafir. Banyak orang merayakan dengan mabok-mabok dalam pesta pora duniawi itulah natal tanpa Paskah. Orang-orang yang merayakannya belum ditebus dengan darah Kristus. Sebaliknya Natal yang dirayakan oleh orang-orang yang telah ditebus melalui peristiwa Paskah yang ada sukacita keselamatan dan anugerah bahwa Allah telah menunjukkan kasihNya.
(dikutip dari Holy Spirit Ministry ; ditulis oleh Pdt. Timotius Bakti Sarono M. Th)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komik